-->
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia
dapat diartikan menjadi laboratorium hidup Pendidikan Inklusif. Hal ini
dilatarbelakangi oleh keragaman budaya, bahasa, agama, dan kondisi alam yang
terfragmentasi secara geologis dan geografis. "Indonesia adalah laboratorium
terbesar dan paling menarik untuk menghadapi permasalahan dan tantangan
pendidikan inklusif, karena inilah negara kepulauan yang terbesar di dunia
dengan jumlah pulau lebih dari 17.000 buah. Pendidikan inklusif bukan hanya
ditujukan untuk anak-anak cacat atau ketunaan, melainkan juga
bagi anak-anak yang menjadi korban HIV-AIDS, anak-anak yang berada di lapisan…
sosial ekonomi yang paling bawah, anak-anak jalanan, anak-anak di daerah
perbatasan dan di pulau terpencil, serta anak-anak korban bencana alam.
"Anak-anak ini semua membutuhkan layanan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Anak-anak
tersebut dalam paradigma pendidikan inklusif disebut Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK). ABK ini ada dua kelompok, yaitu: ABK temporer (sementara)
dan permanen (tetap). Adapun yang termasuk kategori ABK temporer meliputi:
anak-anak yang berada di lapisan sosial
ekonomi yang paling bawah, anak-anak jalanan, anak-anak korban bencana alam,
anak-anak di daerah perbatasan dan di pulau terpencil, serta anak-anak yang
menjadi korban HIV-AIDS. Sedangkan yang termasuk kategori ABsasK permanen adalah
anak-anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, Autis, Anak
Berkesulitan Belajar, Anak berbakat dan sangat cerdas (Gifted), dan lain-lain.
download filenya disini : pendidikan inklusif.doc
download filenya disini : pendidikan inklusif.doc
0 comments:
Post a Comment